Prameditatio Molarum; Kita harus menyiapkan kegagalan
Ada satu hal yang biasa yang seringkali kita dengar maupun kita rasakan
yaitu kegagalan, sebenarnya kegagalan merupakan satu hal lumrah yang semua
orang punya jatahnya masing-masing tapi terkadang beberapa orang menghadapinya
dengan begitu berlebihan seperti misalnya seseorang yang menganggap kegagalan
merupakan sebuah akhir dari perjalanan padahal kenyataan yang sebenarnya
kegagalan merupakan awal dari perjalanan panjang yang sedang kita tempuh. Kalau
saja kita hidup tanpa kegagalan mungkin kosa kata intropeksi tidak akan pernah
hadir dalam kehidupan sehingga tidak akan ada orang yang berusaha untuk menjadi
versi terbaik dari dirinya.
Kegagalan punya pasangan yaitu kesuksesan, mereka terlalu dekat sangking
dekatnya kita kesusahan untuk membedakannya, banyak orang yang mengira
bahwasannya yang terjadi pada dirinya ialah sebuah kegagalan padahal yang
terjadi sebenarnya hal itu merupakan kesuksesan tapi mereka enggan melihat dari
sisi mana kegagalan yang mereka rasakan bisa menjadi kesuksesan, permasalahan
yang terjadi sebenarnya adalah kita enggan untuk melihat lebih luas dan lebih
jauh terhadap sesuatu yang terjadi pada kita, rasa cinta diri yang rendah yang
membuat kita seringkali melihat sesuatu hanya dari satu sudut pandang saja
padahal apabila kita bisa melihat lebih luas akan banyak ungakapan rasa syukur
yang mulai terucapkan.
Ada satu kutipan yang selalu membuat saya berhenti untuk mengutuk diri
saya sendiri yaitu “Kegagalan menjadi bukti bahwa dirimu yang sekarang
sedang berproses dibandingkan dengan orang lain” saya sendiri cukup
tersentuh dengan hal itu, karena kita tidak bisa mempungkiri bahwasannya ketika
kegagalan datang kita akan merasa sedih, kecewa, marah dan semua hal tersebut
banyak berdampaknya terhadap diri kita sendiri bukannya tambah semangat justru
terkadang membuat kita tambah menyerah, oleh karena itu keuntungan lain dengan
melihat satu hal dari berbagai sudut pandang adalah bahwa kita akan selalu
bersyukur dan selalu bisa melihat cela bahwa ada dalam proses perjalanan hidup
kita yang menunjukan kesuksesan ataupun kebahagiaan.
Kegagalan akan selalu ada dalam hidup kita bahkan orang sukses ataupun
terkaya sekalipun seperti Jack Ma, Bill Gates, Jk Rowling, dan Albert Eistein,
mereka mengalami banyak kegagalan dalam hidupnya bukan hanya sekali dua kali namun
hingga puluhan kali dan itu momen pasti yang mereka hadapi, namun mereka
terlalu bahagia dan menikmati setiap kegagalan yang mereka alami karena mereka
tau kuncinya bahwa kegagalan yang mereka alami akan menjadikan sebuah pondasi
yang sangat kuat, membuat pundak mereka menjadi sangat kokoh dan membuat mereka
menjadi sangat berkembang.
Kegagalan bukan merupakan sebuah musuh karena sejatinya kegagalan
merupakan teman dan kunci kesuksesan kita kelak, banyak alasan dan bukti nyata
yang menunjukan bahwasannya kegagalan bukan merupakan hal yang buruk. Namun
masih banyak dari kita yang merasa cemas bahwa kegagalan merupakan akhir dari
kehidupannya, anggapan tersebut membuat mereka kehilangan jati diri dan
semangat yang ada dalam dirinya oleh karena itu perlu adanya sikap dimana kita
harus menerima segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi dalam hidup kita
atau disebut dengan Prameditatio
Molarum. Prameditatio Molarum merupakan sikap mental untuk menerima
beberapa kemungkinan tatkala setiap langkah yang kita ambil akan gagal karena
kegagalan merupakan sebuah hal yang pasti oleh karena itu kita harus
menyiapkannya dari awal.
Sikap seperti ini penting untuk ditanamkan dalam diri kita untuk
menunjukkan kepada kita bahwa pentingnya rasa syukur yang perlu ditanam sejak awal,
pentingnya usaha kerja keras yang harus selalu kita pupuk dan pentingnya rasa
ikhlas tatkala kita perlu untuk melewati proses pendewasaan yang menjadikan
diri kita lebih baik untuk menjadi versi terbaik dari diri kita. Filosofi
Stoikisme mengajarkan kita bahwa kegagalan tidak berada dalam lingkaran kendali
kita tapi untuk berusaha dan bekerja keras masih dalam lingkaran kendali kita
yang masih bisa kita control, bukan perihal agar tidak menyerah setelah
menyiapkan diri terhadap kegagalan tapi perihal memberikan usaha lebih agar
menghindari kegagalan yang terjadi dan memberikan keikhlasan lebih manakala
yang diinginkan belum bisa tercapai.
“Bahwasannya setiap hal yang terjadi dalam hidup kita bukanlah sebuah kegagalan atau keburukan melainkan cara indah tuhan untuk menunjukan kepada kita berbagai variasi dari keindahan”
Komentar
Posting Komentar
saranghae